Produk
kopi luwak alias musang (dalam bahasa Sunda disebut careuh) merupakan bisnis
kopi yang kini mulai dikembangkan di Jabar. Terutama di Kab. Bandung, Sumedang,
Garut, dan Subang. Produk kopi luwak asal Jabar tergolong sangat banyak dicari
pembeli karena memiliki cita rasa khas kopi Priangan yang berdaya saing tinggi.
Kopi
luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran
musang. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan
melewati saluran pencernaan luwak.
Kemasyhuran
kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, tetapi baru menjadi
terkenal luas di peminat kopi gourmet
setelah publikasi pada tahun 1980-an. Kemasyhuran kopi ini diyakini karena
mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa
pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih
banyak terdapat binatang musang.
Luwak atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak, termasuk buah kopi, sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercema akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
Courtesy of: tijavacoffee.com - ary noorz